Kue Cucur

Kali ini gue lagi di salah satu tempat biasa gue minta wifi. Gak gratis! Gue harus beli secangkir Latte yang rasanya biasa aja! Karena gak ada yang nemenin.

Sambil online dengan wifi yang gak gratis itu, gue sambilkan dengan memerhatikan orang-orang disekitar dan mulai mencari pembicaraan-pembicaraan normal. Malam itu, tepatnya tanggal 3 Februari 2016, gak ada hal yang menarik. Kecuali wanita yang ada di depan gue, yang datang pukul 20:16 WIB, bersama teman-temannya yang sama sekali gak mengalihkan pandangan gue.

Wanita yang sedang gue pandangin kala itu make kerudung ungu. Teman-teman lainnya lagi selfie tapi dia enggak ikutan. Gak tau kenapa enggak. Entah karena lagi males aja atau karena gak mau ngebebani temannya yang harus ngedit hasil selfie mereka.

Tampangnya gak asing. Kayak pernah gue lihat dan sapa, “Hei, pomade yang cocok untuk rambut ketiak apa ya?”

Tapi lagi-lagi, gue bungkam. Bukan karena gue gak berani nyapa dan ngajak kenalan, tapi karena gue terlalu bego dalam hal seperti itu. Maka dari itu gue memilih untuk menyelamati diri dari hal-hal yang gak diinginkan. Bisa aja pas gue ngajak kenalan, tiba-tiba cewek itu ngelemparin gue pake laptopnya atau bisa aja dia teriak-teriak gak jelas, terus nikam gue pakai pisau yang ternyata disembunyiin dia di belakang punggungnya.

Sungguh, gue gak mau hal itu terjadi.

Gue masih merhatiin wanita itu. Masih. Tapi otak gue masih mikirin hal lain. Bukan tentang wanita itu. Tapi, tentang kue cucur.
Ya, kue cucur.
Kue kesukaan gue.

"Kalian gak perlu tau kenapa harus kue cucur. Karena itu keinginan saya. Kalian juga gak perlu tau kenapa saya harus suka sama kue cucur, karena itu kemauan saya. Tapi kalian harus tau kenapa saya membuat video kue cucur."


Alasannya kalian lihat sendiri di video ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar