Tuhan itu Gamers

Aloha! Saya harap tulisan ini masih seperti biasanya atau setidaknya lebih baik dari sebelumnya karena sudah lama saya gak menulis di blok ini. Tentu banyak cerita yang terlewati, yang tak sempat saya bagikan di blog ini karena sibuk membagikannya ke dunia nyata. Tak semua orang saya bagikan cerita-cerita yang terlewati tersebut. Hanya beberapa. Jangan tanya apa sebabnya karena sebentar lagi saya akan jelaskan.

Begini penjelasannya. “saya percaya narahubung yang baik adalah Tuhan yang saya sebut Allah (bacanya: awlah)” untuk beberapa orang menyebutnya sesuai kepercayaan mereka. Terserah mereka mau menyebutnya bagaimana, asal jangan dipermainkan. Sebab kita ⸺ manusia ⸺ saja gak mau dipermainkan, apalagi Tuhan. Tuhan itu gamers sejati, jadi jangan sesekali menantang-Nya dan jangan sesekali komen dalam doa ;

“Tuhan rank Mobile Legend nya apa? Push rank lah kuy!”
“Yaelah manusia mana lagi yang berdoa khusu, jadinya Tuhan AFK kan. Beban bat elah ini.”


Kembali ke paragraf awal, cerita-cerita yang terlewatkan itu tetap saya tulis meski tak tercantum kan di blog ini. Nama wadahnya adalah otak dan hati. Saya ukir betul di sana. Ada yang terukir dari kerasnya batu, lembutnya air, makalah tebal yang akhirnya jadi bungkus gorengan samping kampus dan sempat pula terukir oleh sebagian tulang rusuk Adam a.s. dan bila tak terceritakan di sini, baik tentang dia atau pun kamu, jangan cemburu, sebab kamu telah ditempatkan pada tempat yang privasi, yang tak semua orang berhak tau. Tapi kali ini biarkan mereka sedikit tau tentang saya dan manusia-manusia disekitar.

Saya sekarang gelisah

“Geli-geli pantat basah”

Bukan itu. Serius.

Jadi dimulai dari sekarang saya kembali menjadi manusia purba. Yang di mana manusia-manusia kebanyakan menghubungi manusia lainnya dengan cara berkomunikasi via media sosial, tapi kali ini, khusus untuk saya, mereka dituntut untuk berkomunikasi dengan saya secara verbal atau secanggihnya komunikasi yang dilakukan dengan saya, hanya via email atau instamiligram.

Ya hp saya hilang.

Hilang~ ‘sengaja diulang biar dramatis.’

HILANG ~ ‘sengaja diulang lagi biar dramatis.’

HILANG ~ ‘sengaja diulang lagi dan lagi biar ikut kesel.’


Ini pertama kalinya hp saya hilang. Nomer provider yang udah terjaga dari smp, akhirnya hilang. Hp pemberian orangtua, akhirnya hilang. Sedih sih, tapi rela bagi-bagi! Tragedi kecolongan ini ngebuat saya seketika lupa banyak hal, semua terfokuskan dengan “CARI HP LU SAMPE KETEMU BEGO!!!”. Saya terlalu sayang dengan benda tersebut, karena saya butuh untuk koordinasi beberapa hal. Ditambah lagi hal itu malah ngebuat saya makin under pressure , dan mungkin butuh waktu cukup lama untuk memperbaiki memori saya yang teracak minggu-minggu ini. Menyusunnya kembali agar hidup saya kembali teratur. Mungkin dengan saya mengalihkannya ke menulis kembali di blog ini membuat berbagai macam hal yang ada di otak saya kembali tersusun rapih. Saya berusaha menolong diri saya sendiri. Sebab saya yakin dengan saya bisa menolong diri saya sendiri, suatu hari saya bisa menolong orang banyak.

Tapi lucunya dari berbagai permasalahan yang saya hadapi, ternyata hanya karena sebuah smartphone lah yang membuat saya dan pikiran saya chaos.

Menakjubkan.

Bagi saya ini pengalaman yang sangat berharga, kecolongan smarthphone di saat macet melanda. Saya harap kalian gak kebagian sial tersebut. Setidaknya kebagiannya pas jalanan lagi gak macet, he he he. Yaa mungkin sebagian orang mengatakan bahwa saya lebay hanya karena kehilangan hp, tapi karena sadar, saya bukan anak Kiyai atau Professor atau Presiden atau Menteri atau pun Raffi Ahmad, apa pun yang telah diberikan kepada saya dari orang-orang terkasih maupun hasil jerih payah diri sendiri, akan saya usahakan menjaganya sebaik-baik mungkin. Tapi kembali, hidup ini adalah bagian dari segala kemungkinan, hal yang telah terjadi meski menurutmu itu buruk, menurut Yang Maha Mengetahui belum tentu buruk.

Sebab Tuhan adalah gamers sejati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar